Kemelakatan & Melepaskan.

May 15, 2018



Hari ini saya belajar sesuatu yang penting. Sesuatu yang benar-benar saya sadari bahwa ini adalah pelajaran dan teguran dari Allah. Yaitu tentang pelajaran ‘tidak berharap pada apapun, terutama manusia.’

Padahal sudah sering saya mendengar quotes Imam Syafii yang bunyinya :

“Ketika hatimu berharap kepada seseorang, maka Allah timpakan atas kamu pedihnya pengharapan supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya. “

Sudah tau pula tidak boleh berharap. Hanya saja dalam perjelanan hidupnya tidak ada manusia yang luput dari godaan setan, bahkan tanpa sadar bisa saja niatnya berbelok dari tujuan awal yang lurus, tanpa dirinya sendiri menyadari kalau ia sudah melenceng. Mungkin begitu kira-kira gambaran yang saya alami. Sebenarnya sejak tadi malam saya sudah mendengar hati kecil saya berbicara. Tapi halusinasi akan berbagai kemungkinan yang di campur dengan angan-angan kosong mengalahkan suara hati kecil saya. Manusia hanya bisa berencana, tapi Tuhan yang menentukan. Dan tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, termasuk rencana se-pasti rencana yang akan saya lakukan hari ini. Semua sudah oke, tidak satupun melenceng/terlewat, ketika saya sudah ada di tahap terakhir, semudah membalik telapak tangan Tuhan luluhkan rencana saya se-luruh-nya. sampai saya diam tercenung. Lalu kemudia saya tersenyum sendiri “Lihat nih mus, kalau kamu taro pengharapan sama mahluk. Tinggal tunggu waktu nya di begini’in kan.”

Bukan karena oranglain yang tidak saya sebut namanya ini jahat/dll tapi karena memang Tuhan tidak mengizinkan. Ada saja faktor pendukung tidak terjadinya rencana itu. Saya diam. Saya melihat ke dalam diri saya sendiri. Tolak ukur ketika seseorang berharap kepada sesuatu adalah kecewa jika yang diinginkan tidak terjadi. Dan saya kecewa. Tapi jauh di lubuk hati yang dalam saya sadar bahwa Tuhan ingin mengembalikan saya untuk kembali hanya berharap kepada Nya. Tuhan begitu baik dan pengasih. Saya kemudian pergi ke suatu tempat yang sepi dan tenang lalu memohon ampun atas dosa-dosa saya. Saya berdoa di dalam hati “Tuhan, sesungguhNya segala ketetapanMu adalah baik dan aku hanya manusia yang tidak tau apa-apa sedang Engkau adalah Maha Mengetahui. Aku menerima Tuhan, aku menerima ketetapanMu dengan hati yang lapang dan aku mengakui kesalahanku. Ampuni aku wahai Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” Lalu saya jatuh dalam sujud yang dalam kepada pemilik segala sesuatu.

Kemelekatan adalah sumber penderitaan. Jika hati sudah melekat pada sesuatu, maka seluruh energi, fikiran, jiwa akan terkuras untuk memikirkan hal itu. Bisa apa saja, bisa manusia, bisa barang yang berharga, bisa orang yang terlalu kita cintai, uang, dll. Jika hati sudah melekat maka jiwa tidak bisa tenang. Karena itu saya berterimakasih kepada Allah yang sudah menyadarkan saya hari ini untuk mencabut kotoran dari dalam hati saya. Hari ini juga saya melepaskan segala sesuatunya kepada Engkau. Karena sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pengatur.
-M.H

You Might Also Like

0 comments