Seek behind diversity.

May 04, 2018

pic source via national geographic
 Ada waktu dimana saya takjub dengan begitu banyak hal di alam semesta ini. Betapa luar biasa kompleks, detail, dan menakjubkan alam semesta dan isinya. Tidak hanya itu, para mahluk hidup itu bisa berevolusi pula, bisa berpikir begitu cerdas sampai membuat hal-hal yang tidak mungkin seperti pergi ke bulan, menciptakan teknologi, mengirimkan pesawat tanpa awak (cassini) ke planet saturnus yang jaraknya gak ngerti lagi jauhnya kayak apa dari planetnya sendiri.

Bagaimana bisa saya tidak menyadari Siapa yang ada di balik semua ini?



Ambil contoh, setitik debu yang ada di antara milyaran benda langit di luar sana, namanya Bumi / planet Earth. Di dalam planet itu saya hidup saat ini. Dulu saya sering liat film yang menjelajah-menjelajah gitu, dan saya takjub karena bumi ini begitu beragam, mulai dari manusia nya yang warna kulitnya berbeda, daerahnya yang macem-macem (ada gurun, gunung penuh pohon, kutub yang penuh salju), ada aurora borealis yang indah banget, musimnya yang berbeda-beda, bahasanya yang beragam di tiap negara, budayanya, bangunannya. Saya jadi inget ayat

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.  (QS. Ar-rum : 22)


Dan yang lebih kerennya lagi semua yang saya liat di tv dan internet itu baru kehidupan di satu planet kecil di semesta. Setitik debu di angkasa. Lucu memang kalo di pikir ada manusia yang bisa sombong karena punya kekuasaan / kekayaan di bumi. Pun, semua planet bumi punya dia, planet itu sendiri cuma setitik kecil dari alam raya ciptaan Allah Yang Maha Kuasa, lalu manusia dengan bangganya merasa diri hebat karena dikasih otak pinter, harta berlimpah, jabatan tinggi, dll. Siapa kita? Man, sepinter-pinternya orang masih banyak yang belum kita ketahui.


Kemarin saya nonton acara one strange rock nya Nat Geo. Ternyata udah paling enaklah hidup di bumi itu, ada gravitasi aja harusnya bersyukur. Ada cerita astronot yang kerja di ISS (international space station) jadi dia katanya selama 6 bulan disana itu mual, gak bisa mandi (ya kan airnya gak bisa turun membasuh badan, karena semua melayang). Bumi pokoknya udah planet yg paling sesuai buat manusia, anginnya yang pas karena ada gunung yang menghalangi, ombak laut yang gak gila menggunung-gunung, cuaca, sinar matahari yang pas jadi bikin bumi gak beku dan gak panas terbakar, MahaSuci Allah yang selalu menyayangi mahluknya.

Ini saya kalo lagi kepikir ginian nih yah paling tulis aja / saya simpen di pikiran aja, soalnya saya merasa belum ketemu orang yang nyambung untuk share pikiran-pikiran aneh dan pertanyaan-pertanyaan di dalam kepala saya tentang semesta dan kehidupan. But thanks i've my own blog :)

Love,
Mustika.

You Might Also Like

0 comments